SPPA3 Perencanaan PA

A.2.Memahami Karakteristik Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Memahami Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka akan mendorong untuk memahami karakteristik. Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD.

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut (fase).

Lalu apa karakteristik capaian pembelajaran di kurikulum merdeka yang membedakan dari Kompetensi Dasar di Kurikulum 2013


4 Karakteristik Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang kekhasan atau karakteristik Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka sebelum memahami isi dari capaian untuk setiap mata pelajaran.

1. Kompetensi dalam Paragraf

Karakteristik pertama dari Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah kompetensi dalam paragraf. Dalam CP, kompetensi yang ingin dicapai ditulis dalam paragraf yang memadukan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau disposisi untuk belajar. Sementara karakter dan kompetensi umum yang ingin dikembangkan dinyatakan dalam profil pelajar Pancasila secara terpisah. Dengan dirangkaikan sebagai paragraf, ilmu pengetahuan yang dipelajari peserta didik menjadi suatu rangkaian yang berkaitan.

2. Teori Konstruktivisme

Karakteristik Capaian Pembelajaran dilihat dari rancangannya. Dimana CP Kurikulum Merdeka dirancang dengan banyak merujuk kepada teori belajar Konstruktivisme dan pengembangan kurikulum dengan pendekatan “Understanding by Design” (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & Tighe (2005).

Dalam kerangka teori ini,“memahami” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu fenomena. Dengan demikian, pemahaman bukanlah suatu proses kognitif yang sederhana atau proses berpikir tingkat rendah.

2, Pemahaman dalam Taxonomy Bloom

Memang apabila merujuk pada Taksonomi Bloom, pemahaman dianggap sebagai proses berpikir tahap yang rendah (C2). Namun demikian, konteks Taksonomi Bloom sebenarnya digunakan untuk perancangan pembelajaran dan asesmen kelas yang lebih operasional, bukan untuk CP yang lebih abstrak dan umum. Taksonomi Bloom lebih sesuai digunakan untuk menurunkan/menerjemahkan CP ke tujuan pembelajaran yang lebih konkret.

3. Naskah Capaian Pembelajaran

Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per fase.

  • Rasional menjelaskan alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan profil pelajar Pancasila.
  • Tujuan menjelaskan kemampuan atau kompetensi yang dituju setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tersebut secara keseluruhan.
  • Karakteristik menjelaskan apa yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut, elemen-elemen atau domain (strands) yang membentuk mata pelajaran dan berkembang dari fase ke fase.
  • Capaian per fase disampaikan dalam dua bentuk, yaitu secara keseluruhan dan capaian per fase untuk setiap elemen. Oleh karena itu, penting untuk pendidik mempelajari CP untuk mata pelajarannya secara menyeluruh.

Pertanyaan Reflektif untuk Memahami CP

Memahami CP adalah langkah pertama yang sangat penting. Setiap pendidik perlu familiar dengan apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri atau tidak.

Beberapa contoh pertanyaan reflektif yang dapat digunakan untuk memandu guru dalam memahami CP, antara lain:

  • Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki peserta didik untuk sampai di capaian pembelajaran akhir fase?
  • Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
  • Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami?
  • Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?

Pertanyaan Pemantik untuk Memahami CP Kurikulum Merdeka

Selain untuk mengenal lebih mendalam mata pelajaran yang diajarkan, memahami CP juga dapat memantik ide-ide pengembangan rancangan pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik ide:

  • Bagaimana capaian dalam fase ini akan dicapai anak didik?
  • Materi apa saja yang akan dipelajari dan seberapa luas serta mendalam?
  • Proses belajar seperti apa yang akan ditempuh peserta didik?

Berdasarkan umpan balik yang diterima Kemendikbudristek, sebagian pendidik masih mengalami kesulitan untuk memahami CP secara utuh. Oleh karena itu, pendidik dapat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam komunitas di mana mereka dapat mengembangkan profesionalisme mereka dan belajar lebih jauh tentang CP dan peran mereka untuk memfasilitasi peserta didik mencapai CP.
(Catatan untuk pimpinan satuan pendidikan:)