Konsep Pengawasan

5 Tipe pengawasan sekolah atau madrasah

ruangpengawas.id. Pembahasan tentang pengertian pengawasan sudah jelas di posting sebelumnya. Kali ini akan membicarakan tentang Tipe pengawasan sekolah atau madrasah.

Menurut Burton dan Brueckner yang dinukil oleh Ngalim Purwanto dalam buku “Administrasi dan Supervisi Pendidikan“, ada 5 tipe supervisi atau pengawasan yaitu inspeksi, Laissez Faire, Coercive, training and Guidance, dan Democratic Leadership.

5 Tipe Pengawasan

Pada buku Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Ngalim Purwanto menjelaskan setiap tipe tersebut dan dampak terhadap kualitas kepengawasan.

1. Supervisi sebagai Inspeksi

Dalam administrasi dan kepemimpinan yang otokratis, supervisi berarti inspeksi. Artinya supervisi merupakan kegiatan untuk menginspeksi pekerjaan-pekerjaan guru.

2. Laissez Faire

Pengawasan Laissez Faire yaitu membiarkan guru-guru bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk dan bimbingan.

3. Coercive Supervision

Coercive Supervision artinya pengawasan yang memaksakan segala sesuatu yang dianggap benar dan baik menurut pendapatnya.

4. Supervisi sebagai Latihan dan Pembimbingan

Tipe ini berlandaskan bahwa pendidikan merupakan proses pertumbuhan bimbingan. Fungsi supervisi untuk melatih dan memberikan bimbingan kepada guru-guru dalam Tugasnya sebagai pendidik.

5. Pengawasan Demokratis

Dalam kepemimpinan demokratis, pengawasan atau supervisi bersifat demokratis. Artinya, supervisi bukan lagi suatu pekerjaan yang dipegang oleh seorang petugas, melainkan pekerjaan bersama yang dikoordinasikan.

Hal yang penting yang perlu mendapatkan perhatian dari kepala madrasah dan pengawas madrasah selaku supervisor adalah menemukan cara-cara bekerja secara kooperatif yang efektif.

Kemajuan belajar peserta didik tidak dapat dicapai dengan memusatkan perhatian kepada teknik-teknik mengajar semata. Mengajar adalah hasil dari keseluruhan pengalaman yang diperoleh guru.

Sumber: Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Hal. 79-82