D.6. Cara Menyusun Asesmen Sumatif Kurikulum Merdeka
Pada tulisan sebelumnya bahwa Asesmen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka terdiri dari Asesmen Formatif dan Sumatif. Kali ini akan membicarakan tentang Asesmen Sumatif pada Kurikulum Merdeka. Apa dan bagaimana cara menyusunnya.
Daftar Isi
Tujuan Asesmen Sumatif pada Kurikulum Merdeka
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini, asesmen sumatif digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik dan bukan sebagai hasil evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.
Asesmen sumatif berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fungsi Asesmen Sumatif
Adapun asesmen sumatif dapat berfungsi untuk:
- • alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu;
- • mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan; dan
- • menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya.
Asesmen Sumatif di Akhir Semester sebagai Pilihan
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir fase; khusus asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan.
Asesmen pada akhir semester, asesmen ini bersifat pilihan jika memerlukan konfirmasi
Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat melakukan asesmen pada akhir semester.
Sebaliknya, jika pendidik merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.
Hal yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, pendidik dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio).